Arti Ultras Dalam Sporter Sepak Bola
Ultras mempelopori suporter yang amat
terorganisir (highly organized) dengan gaya dukung 'teatrikal' yang
kemudian menjalar ke negara-negara lain. Model tersebut sekarang telah
begitu mendominasi di Prancis, dan bisa dibilang telah memberi pengaruh
pada suporter Denmark 'Roligans', beberapa kelompok suporter tim
nasional Belanda dan bahkan suporter Skotlandia 'Tartan Army'.
Model tersebut masyhur karena
menampilkan pertunjukan-pertunjukan spektakuler meliputi kostum yang
terkoordinir, kibaran aneka bendera, spanduk & panji raksasa,
pertunjukan bom asap warna-warni, nyala kembang api (flares) dan bahkan
sinar laser serta koor lagu dan nyanyian hasil koreografi, dipimpin oleh
seorang CapoTifoso yang menggunakan megaphones untuk memandu selama
jalannya pertandingan.
Dalam tradisi calcio, ultras
adalah "baron" dalam stadion. Mereka menempati dan menguasai salah satu
sisi tribun stadion, biasanya di belakang gawang, yang kemudian lazim
dikenal dengan sebutan curva. Ultras tersebut menempati salah satu curva
itu, baik nord (utara) atau sud (selatan), secara konsisten hingga
bertahun-tahun kemudian. Utras dari klub-klub yang berbeda ditempatkan
pada curva yang saling berseberangan. Selain itu, berlaku aturan main
yang unik yaitu polisi tidak diperkenankan berada di kedua sisi curva
itu.
Kelompok Ultras yang pertama
lahir adalah (Alm.) Fossa dei Leoni, salah satu kelompok suporter klub
AC Milan, pada tahun 1968. Setahun kemudian pendukung klub sekota
sekaligus rival, Internazionale Milan, membuat tandingan yaitu Inter
Club Fossati yang kemudian berubah nama menjadi Boys S.A.N (Squadre
d'Azione Nerazzurra). Fenomena ultras sempat surut dan muncul lagi untuk
menginspirasi dunia dengan aksi-aksi megahnya pada pertengahan tahun
1980-an.
Fenomena ultras sendiri diilhami
dari demontrasi-demontrasi yang dilakukan anak-anak muda pada saat
ketidakpastian politik melanda Italia di akhir 1960-an. Alhasil,
sejatinya ultras adalah simpati politik dan representasi ideologis.
Setiap ultra memiliki basis ideologi dan aliran politik yang beragam,
meski mereka mendukung klub yang sama. Ultras memiliki andil
"melestarikan" paham-paham tua seperti facism, dan komunism socialism.
Mayoritas ketegangan antar
suporter disebabkan oleh perbedaan pilihan ideologis daripada perbedaan
klub kesayangan. Untungnya, dalam tradisi Ultras di Italia terdapat kode
etik yang namanya Ultras codex. Salah satu fungsi kode etik itu
"mengatur" pertempuran antar ultras tersebut bisa berlangsung lebih fair
dan "berbudaya". Salah satu etika itu adalah dalam hal bukti
kemenangan, maka bendera dari ultras yang kalah akan diambil oleh ultras
pemenang. Kode etik lainnya ialah, seburuk apapun para tifosi itu
mengalami kekejaman dari tifosi lainnya, maka tidak diperkenankan untuk
lapor polisi.
Dewasa ini, ultras kerap
dipandang sebagai lanjutan atau warisan dari periode ketidakpastian dan
kekerasan politik 1960-an hingga 1970-an. Berbagai kesamaan pada tindak
tanduk mereka disebut sebagai bukti dari sangkut paut ini.
Kesamaan-kesamaan itu tampak pada nyanyian lagu - yang umumnya digubah
dari lagulagu komunis tradisional - lambaian bendera dan panji,
kesetiaan sepenuh hati pada kelompok dan perubahan sekutu dengan ultras
lainnya, dan, tentunya, keikutsertaan dalam kekacauan dan kekerasan baik
antara mereka sendiri dan melawan polisi!
Ultras itu sekelompok supporter
tetapi dia sangat fanatik trhadap tim yg di dukung'a.. selalu
mengibarkan panji2 kebesaran tim yg mereka dukung.. mereka bukan
supporter biasa yg hanya duduk dan diem aja di stadion,. tetapi mereka
itu atraktif, selalu menyanyikan lagu2 buat tim'a, membawa bendera besar
ke stadion, membawa Red Flare, nampilin banner yg besar di stadion,
menampikan Coreography dan satu yg penting.. "MEREKA SELALU BERDIRI
SELAMA MENONTON PERTANDINGAN SAMBIL BERNYANYI UNTUK MENDUKUNG TIMNYA.."
mereka tergolong supporter yang
ekstrim dlm bertindak (GARIS KERAS).. mereka jg memiliki ideologi
politik tersendiri yg di anut, seperti Politik Sayap Kiri atau Sayap
Kanan.. yg Sayap Kiri cenderung Ekstrim dlm bertindak, smentara yg Sayap
Kanan masih patuh sma aturan, gag terlalu ekstrim klo bertindak. oia,
Ultras itu biasanya memiliki basis tersendiri di Stadion, seperti Ultras
di Eropa , mereka selalu menetapi Tribun blakang gawang maka'a sebutan
mereka adalah Curva Sud/ Curva Nord (Sud= Selatan , Nord= Utara).. gag
pernah ada sebutan Curva Est dan Curva Covest..
Ultras sendiri punya kode etik
di antara Ultras.. yaitu, mereka klo fight itu sifat'a open fight..
untuk merebut Banner/ bendera kebesaran yg jd simbol suatu grup Ultras..
dlm fight tersebut, mereka di larang melibatkan Polisi, karna Polisi
itu HARAM.. A.C.A.B (All Cops Are Bastard)
Curva/ Tribun bagi Ultras, POLISI gag boleh masuk gan.
0 komentar:
Posting Komentar